Tuesday 12 July 2011

Mahasiswa IT Mengaku Ingin Menjadi Hacker

“Kita pernah tanyakan ke mahasiswa-mahasiswa IT. Ternyata 60 persen mahasiswa IT ingin menjadi hacker,” katanya.
Tifatul menambahkan bahwa tren kejahatan cyber berbanding lurus kenaikannya dengan perkembangan teknologi.

“Serangan hacker terhadap situs merupakan hal biasa. Yang nggak biasa jika kita nggak siapkan perangkat-perangkan pengamannya. Data kami menunjukan bahwa situs pemerintah itu diserang 3 juta kali. Tapi kami punya tim yang melindunginya. Kalau tidak dilindungi itu situs udah ngga tau deh. Intinya kita akan minimalisir,” paparnya.

Serangan-serangan tersebut, sambungnya, merupakan keisengan dari hacker-hacker. Tifatul mencontohkan salah satu serangan hacker Rusia yang melumpuhkan sebuah negara di Eropa beberapa waktu silam.
“Yang diserang adalah pusat kontrol listrik di negara tersebut. Masyarakat disana tidak bisa bertransaksi dan melakukan aktifitas. Akibatnya selama satu bulan lumpuh. Ini karena keisengan hacker,” katanya.
Saat disinggung mengenai tingkat kejahatan cyber di Indonesia, Tifatul mengaku tidak mengetahui secara detail.
“Tanya ke polisi deh kalau berapa banyaknya. Tapi yang jelas kita lakukan langkah-langkah pencegahan. Kemarin kan polisi baru saja meringkus jaringan penjahat cyber. Ini satu bukti bahwa kita serius menangani hal ini,” tukasnya